dok. Thinkstock
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat memamparkan orang yang stres karena pekerjaan memiliki kemungkinan untuk bercerai.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Dr Michael Aomodt dari Radford University di Virginia, orang-orang dengan pekerjaan yang memiliki tingkat kelelahan yang tinggi seperti pekerjaan dibidang kesehatan memiliki 28 persen kemungkinan bercerai.
Koki dan matematikawan berpeluang 20 persen mengalami perpisahan. Sementara profesi sebagai jurnalis, mengalami 18 persen kemungkinan untuk bercerai.
Survei yang diterbitkan oleh Jurnal Psikologi Polisi dan Kriminal, juga menemukan bahwa dokter gigi, apoteker dan para pemimpin perusahaan memiliki 17 persen peluang mengakhiri hubungan rumah tangganya.
Menurut psikolog, Dai Williams, stres pada pekerjaan berpeluang tinggi pada perceraian. "Tidak mengherankan hubungan rumah tangga bisa hancur karena tekanan pekerjaan yang melibatkan jam kerja yang panjang dan pola kerja yang tidak menentu," ungkap Williams, seperti dikutip lacreme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar